Senin, 23 Februari 2015

TUTUP LAPAK



Akhirnya, setelah... eennggg.... kira-kira 3 minggu deh ya, lapak jualan buku second-nya resmi DITUTUP!
Terima kasih buat yang mau beli dan nampung buku-buku itu walaupun bekas. Banyak terima kasih juga buat yang udah bantu nyebarin link nya. Biarpun ga kejual semua, tapi seengganya udah sebagian banyak yang kelepas.
Terima kasih juga yang udah iseng-iseng maen ke blog berdebu ini. :)


READ MORE - TUTUP LAPAK

Senin, 02 Februari 2015

JUAL NOVEL SECOND

Sebenernya sayang banget ngelepas buku-buku ini. Tapi daripada ga keurus kan ga lucu jadi mending dijual aja.
Kebanyakan buku fiksi, walaupun ada nyempil buku non-fiksi juga. Kondisi macem-macem, ada yang kertasnya udah menguning, ada juga yang masih bagus, baru beli dan dibaca baru sekali dua kali, malah ada yang belom dibaca sama sekali.

yang disilang berarti udah ada yang nge-cup (sebelumnya ditawarin ke temen deket dulu hehe), sisanya masih available, kaya yang jual (malah promosi haha)

Daftar Buku :
1. A Very Yuppy Wedding; Ika Natassa (Cover baru, bertanda tangan)
2. Divortiare; Ika Natassa (Cover lama, bertanda tangan)
3. Antologi Rasa; Ika Natassa (Cover lama, bertanda tangan)
4. Twivortiare 1; Ika Natassa (Cover lama, cetakan pertama, bertanda tangan)
5. Antologi Rasa; Ika Natassa (Cover baru)
6. Divortiare; Ika Natassa (Cover baru)
7. Autumn Once More; Ika Natassa, Aliazalea, Hetih Rusli, Nina Addison dll
8. Perahu Kertas; Dewi "dee" Lestari (Cover lama)
9. Dilema; Mia Arsjad
10. Papap, I Love You; Sundari Mardjuki
11. Baby Proposal: Dahlian & Gielda Latifa
12. Coming Home; Sefryana Khairil
13. Camar Biru; Nilam Suri
14. Club Camilan; Donna Talitha, Bella Widjaja, BrigittaNS
15. Sibuk Berat (I don't Know How She Does It); Allison Pearson
16. Perempuan Yang Melukis Wajah; Fajar Nugros, Ndoro Kakung, Aan Mansyur, dll
17. T(w)ITIT; Djenar Maesa Ayu
18. Why Men Marry Bitches; Serry Argov
19. Poconggg Juga Pocong, Poconggg
20. Dongeng Semusim; Sefryana Khairil
21. Zona @ Last; Dewie Sekar
22. Macaroon Love; Winda Krisnadefa


Untuk detail kondisi buku dan harga bisa menghubungi: 
SMS/ WhatsApp: 087742628435
Line : ayutiwii
Twitter : ayutiwii
READ MORE - JUAL NOVEL SECOND

Sabtu, 31 Mei 2014

Silahkan Iri Nanti!

Kenapa pengen ke #InggrisGratis?
Baru nge submit setelah hampir masuk deadline, kenapa? Karena semakin Gue pikirin, semakin Gue ga bisa sebutin alasan yang agak bener, kenapa harus Gue yang harus menang kuis #InggriGratis ini. Jadi daripada kesana kemari nyebutin alasan yang bukan dari hati, Gue mau jujur aja. Alasan utama kenapa Gue mau ikut ke Inggris apalagi gratis adalah, Gue cuma pengen orang-orang iri!
Ga masuk akal? Mungkin. Tapi itu salah satu alasan selain Gue berharap bisa beruntung dan ketemu Pangeran Harry di sana. Ada sedikit cerita soal ini. Mama selalu yakin kalau jodoh yang dikirim Tuhan buat Gue itu adalah Pangeran Harry, tapi hati Gue ga bisa berpaling dari Filippo Inzaghi! Jadi kalau Gue punya kesempatan buat ke Inggris, mungkin Gue juga bakal punya kesempatan buat ke Buckingham Pallace dan ketemu Pangeran Harry lalu ngebuktiin ke Mama kalau keyakinan beliau salah, ampe gimanapun Gue ga akan berjodoh sama Pangeran Harry!
Oh iya ada lagi, Gue selalu menganggap kalau aksen paling seksi selain aksen Sunda di dunia ini tuh bukan aksen Prancis, tapi British. Jadi berkesempatan buat denger orang ngomong selama 9 hari itu dengan aksen yang menurut Gue seksi, pasti bakal bikin Gue gemeteran hahaha.
Eh, Gue belum jelasin alesan kenapa Gue pengen bikin orang iri kan ya? Malah bahas yang lain dulu! *keplak*. Gue selalu kagum sama orang yang bisa traveling pake duitnya sendiri, tapi “murka” sama orang yang bisa jalan-jalan karena hadiah. I mean, man! Beruntung banget orang itu!! Makanya Gue pengen banget bikin orang iri dan bilang Gue beruntung karena bisa jalan-jalan ke Inggris, gratis pula! Jahat ya? Biarin! Tapi bener deh, menurut Gue, dapet hadiah dari kuis itu ga cuma perlu usaha yang gigih, tapi juga keberuntungan yang gede. Gue adalah seorang “quiz hunter” (dulu), kadang menang, tapi seringnya sih kalah, dan perasaan ketika dapet hadiah walaupun cuma pulsa 25 ribu perak atau bahkan tiket nonton koser artis favorit itu priceless! Sekarang Gue berharap pada bantuan semua malaikat biar Gue bisa menang kuis ke Inggris gratis walaupun dengan tulisan Gue yang mungkin kalah jauh dari yang lain.
Gue bukan penggemar BPL, tapi tahu ada beberapa stadion klub sepak bola di Inggris yang bakal jadi tujuan nanti juga bikin Gue pengen banget dapet hadiah ini. Kenapa? Karena Gue pengen bikin temen-temen Gue yang fans beberapa klub itu iri *tetep*. Selain itu, Gue berharap setidaknya Gue bisa ketemu sama beberapa pemain yang stadionnya mau didatengin. Walaupun nanti temen Gue bakalan iri berat, tapi Gue mau hadiahin mereka sama beberapa foto atau bahkan tanda tangan pemain favorit mereka. Menebar kebahagiaan karena Gue juga bahagia ga salah kan? Ada temen Gue yang jadi fans nya Chelsea, kita temenan deket semenjak masuk kuliah sampai sekarang, dan rencananya tahun ini dia bakalan nikah, kan keren kalau pas nikahan dia kado yang Gue kasih adalah foto plus tanda tangan bahkan ucapan dari Eden Hazard, pemain favoritnya? Salah satu mantan Gue juga adalah penggemar Manchester United, jadi Gue pengen bikin dia iri karena setelah lepas dari dia Gue malah bisa ke tempat yang pastinya semua Red Army (eh bener kan itu sebutannya) mau. Hih, pokoknya Gue bakalan minta tanda tangan Beckham, Cantona, Ferdinand! (wooyy salah jaman!!)  hahahha. Ralat! Gue bakal minta tanda tangan Rooney, Giggs, Kagawa, Vidic sama yang lainnya buat dipamerin sama si mantan (teuteuuupp niatnya jelek).
Jadi selain menebar ke-iri-an, Gue juga pengen menebar kebahagiaan dan kebanggan di keluarga Gue sebagai orang pertama yang bisa jalan-jalan ke Inggris. Mungkin Gue juga bakal diarak keliling kampung dulu kalau berhasil menang (laahhh lebay). Tapi berharap ga pernah salah kan? Dan rezeki juga kesempatan ga pernah akan mungkin terbalik.
Seberapa gue pengen ke Ingris? Pengen banget!! Biarpun niat Gue cuma bikin orang iri, tapi dalam hati kecil Gue, Gue pengen banget bisa ngerasain jalan-jalan ke luar negeri, salah satunya Inggris. Gue pengen banget bisa ke jalan-jalan ke suatu tempat sendirian, ya walaupun kali ini ga bener-bener sendiri, tapi setidaknya ga sama orang yang deket bahkan kenal sama sekali. Merasakan pengalaman baru yang juga pertama di negeri orang. Mewujudkan salah satu bucket list Gue sebelum menikah yaitu bisa traveling ke luar negeri sendiri. Menikmati pemandangan di Negara lain, walaupun Gue juga belum pernah jalan-jalan keliling negeri sendiri, tapi mungkin bisa jadi salah satu pacuan Gue buat nantinya berusaha buat bisa jalan-jalan ke beberapa tempat di Indonesia juga.
Bukan orang yang pandai berbasa-basi jadi gue juga ga tau apalagi yang harus gue tulis. Mungkin tulisan ini ga ada seujung kukunya pun dari tulisan keren yang lain. Tapi sekali lagi Gue percaya keajaiban. Kalau Tuhan mentakdirkan Gue buat jalan-jalan ke Inggris gratis, ga ada yang bisa ngehalangin kan? Hahha.

nyari-nyari yang kemasannya ini susah banget, curiga lagi pada mau submit pas akhir-akhir juga  

READ MORE - Silahkan Iri Nanti!

Minggu, 20 Oktober 2013

(UN) HAPPY BIRTHDAY

Tik… Tok… Tik… Tok…
Suara detik jam terasa makin terdengar kencang. Sudah lewat hampir satu jam dari jam 12 malam, tapi belum ada tanda-tanda kamu akan menghubungiku, apalagi datang kesini. Sementara sudah banyak ucapan dari teman-temanku yang lain, baik itu lewat social media, maupun sms. “Ah, mungkin dia baru akan menghubungiku besok.” Ucapku dalam hati, mencoba menenangkan diri sendiri.
“Tunggu aku saat ulang tahunmu. Aku janji aku akan datang dan meminta izin pada orang tuamu agar kita bisa menikah.” Itulah kata-kata yang kau ucapkan saat akan pergi menjalankan tugas ke daerah yang sedang terkena konflik antar suku. Aku sebenarnya tidak rela melepasmu pergi, karena sudah banyak kabar tentang prajurit yang gugur di sana. Perasaanku mengatakan bahwa itu adalah terakhir kalinya aku bisa bertemu denganmu. Tapi kata-katamu sedikit membuatku kuat. Aku percaya kamu akan menepati janjimu, seperti biasa. Kamu tidak pernah mengingkari janji apapun yang kau ucapkan.
Aku tidak bisa mencari kabar tentangmu karena di sana tidak ada jaringan komunikasi sama sekali. Jadi aku hanya bisa menunggu, dan percaya kamu akan datang. Tersiksa? Sangat. Aku merasa ada yang hilang. Memang ini bukan pertama kali kita harus berjauhan karena kamu ditugaskan ke daerah sebagai baktimu sebagai anggota TNI. Tapi setidaknya kita masih bisa berkomunikasi walaupun tidak sering.
Detik berganti menit, menit berganti jam. Tak terasa waktu sudah beranjak malam. Tapi kamu masih belum juga datang. “Mungkin besok, bukankah dia selalu mengucapkan di hari kedua?” Aku kembali mencoba menenangkan hatiku sendiri. Hari kedua? Ya, ulang tahunku jatuh pada tanggal 29 Februari yang hanya ada 4 tahun sekali. Dan ketika tidak ada tanggal 29, aku selalu berkata kalau aku punya 2 hari ulang tahun. Pertama tahu hal itu kamu hanya tertawa, kamu bilang itu hal yang tidak masuk akal.
“Eh, kan aku bisa ulang tahun di tanggal 28 Februari sama 1 Maret!”, ucapku agak kesal.
“Iya deh iya, gimana kamu aja.” Jawabmu sambil tetap tertawa.
Aku makin tidak bisa tidur. Kulihat jam di dinding, sudah hampir 2 jam berlalu semenjak hari berganti ke tanggal 1, tapi kamu masih belum menghubungiku. Ibumu juga berkata bahwa kamu belum sampai di rumah, dan kamupun belum memberi kabar. Jadi dimana kamu sekarang? Mengapa kamu masih belum menghubungiku? Apakah kamu sudah lupa janjimu? Tidak, itu tidak mungkin. Beberapa minggu lalu kamu menitipkan surat kepada temanmu dan memberikan kabar bahwa kamu akan pulang pada saat aku ulang tahun. Kamu juga memintaku untuk bersabar menunggu. Baiklah, hari ulang tahunku masih belum habis. Aku akan tetap menunggu, walaupun dengan hati yang mulai kacau.
Aku merasa hari itu adalah hari paling menyiksa untukku. Menunggu kabarmu yang tak kunjung datang, ditambah perasaanku yang entahlah mengapa beberapa hari terakhir ini sangat tidak karuan. Aku merasa hal buruk akan terjadi, dan aku benci karena perasaanku tidak pernah salah. Beberapa kali aku ditegur oleh temanku karena kedapatan melamun saat bekerja. Aku hanya ingin pulang, dan berharap menemukanmu telah menungguku di depan rumah. Sampai akhirnya saat aku pulang, bukan kamu yang aku lihat di depan rumah, tapi orang lain.

……………………

Setahun berlalu. Hari ini, tepat tanggal 29 Februari, hari ulang tahunku. Kita akhirnya bisa merayakannya berdua kembali, walaupun keadaannya sudah berbeda.
Aku membersihkan nisan yang terukirkan namamu. Kuletakkan bunga mawar kesukaanmu diatasnya. Aku bisa merasakan kamu ada di sini, di sisiku.
“Hei, apa kabar? Ini hari ulang tahunku. Kamu ga mau kasih aku ucapan?” ucapku sambil mengelus nisannya.
Hari itu, saat aku pulang kerja, aku mendapati kakakmu yang datang ke rumah. Awalnya aku tidak mengerti mengapa bukan kamu yang datang, sampai akhirnya ibu memelukku, dan kakakmu menceritakan semua kejadian yang terjadi.
“Dia sudah mendapatkan izin untuk pulang kemarin. Temannya menceritakan bahwa dia bahkan sudah tidak sabar untuk segera bertemu denganmu, Na. Pagi-pagi sekali dia sudah berangkat, menumpang kendaraan pengangkut logistik dan segala keperluan untuk prajurit di sana. Tapi belum sampai perbatasan, mobil mereka terjebak dalam bentrokan yang kembali pecah. Tentu saja Dika dan beberapa prajurit lain yang juga kebetulan ikut dalam rombongan itu mencoba mengamankan keadaan.” Kakakmu terdiam, dia terdengar menarik nafas panjang sebelum kembali melanjutkan ceritanya.
“ Tapi Dika terkena tembakan yang datangnya entah dari kubu mana. Tembakannya tepat di dada. Dika sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong lagi. Dika… Dika meninggal di rumah sakit akibat kehilangan banyak darah.”
Aku merasa tubuhku mulai lemas, semua terasa gelap. Aku tidak ingin mempercayai semua yang kakakmu katakan. Apakah ini hanya caramu mengerjaiku seperti biasa? Kamu memang selalu membuatku kesal sebelum memberi kejutan manis untukku di tiap hari ulang tahunku. Tapi ini sangat tidak lucu!
“Na, kamu ga apa-apa kan?” terdengar suara ibu yang mulai menyadarkanku.
“Kak Rega becanda kan? Ini Dika cuma mau ngerjain Nana kan kak?!” ucapku tak percaya, air mataku sudah tidak bisa lagi ditahan.
“Maafin kakak, Na. Tapi kali ini kakak ga lagi ngebantuin Dika ngerjain kamu. Kamu yang sabar ya Na. Kakak tahu perasaan kamu.”
“Ga, ga mungkin. Dika bilang dia mau pulang buat nemuin Nana. Dika ga mungkin boong, Dika ga pernah ingkar janji! Ga! Nana ga percaya!”Aku makin  histeris,menyadari kalau kakakmu tidak becanda. Ibu kembali memelukku, kali ini lebih erat.
“Sekali lagi kakak minta maaf. Dan ini, Dika pasti mau kamu nyimpen ini. Sebelum pergi buat ngejalanin tugas, Dika nitipin ini sama kakak.”
Aku menerima satu kotak kecil yang diberikan oleh kakakmu. Saat aku buka, di dalamnya ada sebuah cincin dari emas putih dengan ukiran yang cantik. Aku perhatikan di bagian dalam cincin itu ada tulisan nama kita berdua.
“Itu pasti cincin tunangan yang harusnya Dika kasih kemarin buat kamu Na.”
Aku makin lemas sampai kotak itu terlepas dari genggamanku. Tangisku pun pecah. Hari itu, aku kehilanganmu, kehilangan hatiku, cintaku, orang paling penting dalam hidupku. Dan itu jadi hari ulang tahun terburuk, seumur hidupku.

READ MORE - (UN) HAPPY BIRTHDAY

Rabu, 24 April 2013

The Choosen One

       Cuaca Bandung lagi panas-panasnya, kalau kata orang-orang sih “neraka kayanya lagi bocor”. Aku terpaksa menembus panasnya Bandung cuma buat nyari keripik pedes pesenan kakakku yang katanya lagi ngidam banget, saat ga sengaja aku ngeliat dia juga lagi ngantri, kayanya sih nyari keripik yang sama juga. Setelan pekerja kantoran rapi, minus dasi sih, ngeliatnya aja udah berasa adem banget. Dia tuh ibarat oase ditengah padang pasir (oke, aku mulai terdengar berlebihan), dan tiba-tiba dia nengok, mungkin melihat aku yang sedang memperhatikan dia, dan tersenyum. Kalian tahu, aku tiba-tiba merasa seperti berada di tengah padang bunga yang sejuk, melayang-layang (yup, mulai lebai lagi). Tapi bodohnya diperhatikan seperti itu aku malah makin tidak bisa bergerak sama sekali, sampai ibu-ibu di belakang menegurku gara-gara aku menghalangi jalan dia.
       Semuanya ga berhenti disitu, karena ternyata dia menungguku. Dia mengulurkan tangannya untuk mengajak berkenalan, dan dari situlah semuanya dimulai. Namanya Arga, kerja di salah satu Bank swasta yang kantornya tidak jauh dari tempat jualan keripik tadi, semua itu terjadi 6 bulan yang lalu dan sekarang dia jadi calon tunanganku, tepatnya seminggu lagi status kami berubah.
       Seperti yang aku bilang, dia itu ibarat oase ditengah padang pasir, tidak hanya memberikan kesejukan dipanasnya Bandung saat itu, tapi juga membawa perubahan besar dalam hidupku. Hal yang akhirnya membuatku memutuskan untuk memilih dia, dan meninggalkan laki-laki lain yang sudah bertahun-tahun menjadi pacarku. Salahkah aku ketika membiarkan orang lain masuk saat aku merasa tidak ada kemajuan dari hubunganku? Saat aku merasa aku yang harus selalu sendirian berjuang mempertahankan hubungan yang ga tahu akhirnya dimana? 
       Arga saat itu tahu tentang statusku, tapi dia bukannya mundur, malah terus berusaha meyakinkan aku kalau dia yang lebih pantas, tapi masih dengan cara halus. Pelan-pelan dia masuk ke hatiku, walaupun aku masih berhubungan dengan pacarku, merebutnya tanpa aku sadar, dan sebulan lalu dia melamarku, secara tidak resmi, dan setelah beberapa hari berpikir, akhirnya menerima lamarannya.
       Aku bukannya tidak memberikan pacarku kesempatan untuk berusaha memperbaiki hubungan kami, dan aku juga cerita soal Arga padanya. Tapi mungkin dia berpikir Arga hanya akan seperti beberapa laki-laki lain yang dulu juga pernah mendekatiku, dan pada akhirnya aku tetap memilih dia. Sebenarnya sebelum aku menerima lamaran Arga, aku berusaha berbicara pada pacarku, aku hanya ingin semuanya adil, untuk dia dan Arga. Tapi dia selalu menolak ajakanku untuk berbicara, dari situlah aku memutuskan kalau dia memang tidak berniat mempertahankan hubungan kami.
       Seperti biasa, setiap hari minggu aku datang ke kontrakan Arga untuk sekedar nonton dvd, atau sekali-kali memasak untuknya. Dia memang lebih senang menghabiskan waktu di rumah daripada jalan-jalan ke luar. Di Bandung Arga tinggal sendiri, sementara orang tuanya ada diluar kota, dan baru beberapa hari sebelum lamaran mereka datang ke Bandung. Aku hanya pernah sekali bertemu mereka, dan untungnya orang tua Arga menerimaku dengan baik. Bahkan ibunya hampir tiap hari menghubungiku walaupun hanya untuk menanyakan kabar. Keluarga itu memang membuatku jatuh cinta, terutama adik Arga yang masih SD. Arga anak pertama dari 3 bersaudara, dan mungkin karena kakak-kakaknya laki-laki, Carla, adik Arga yang bungsu, langsung dekat denganku dari pertama kami bertemu.
       Tiba-tiba HP ku berbunyi, ringtone khusus yang aku pasang hanya untuk satu orang, dan Arga pun tahu itu. Ya, Givan menghubungiku lagi, setelah berminggu-minggu dia menghilang tanpa kabar. Terakhir kali adalah beberapa hari sebelum aku menerima lamaran Arga, ketika dia menolak bertemu denganku, dan semenjak itu aku menganggap hubunganku dengan dia sudah berakhir.
       “Assalamualaikum. Aku dengar dari Dera minggu depan kamu dilamar sama Arga, maksudnya apa sih Yank? Kamu kan masih pacar aku! Kok bisa-bisanya kamu menerima lamaran laki-laki lain?” Givan terus saja memberondongiku dengan pertanyaan “kenapa”, tanpa memberiku kesempatan untuk sekedar menjawab salamnya, sampai aku kesal dan akhirnya memotong pembicaraannya.
       “Udah selesai ngomongnya? Masih pacar kamu? Yakin? Maaf, aku nganggep hubungan kita udah selesai sejak kamu ga pernah mau aku ajak bicara, dan ya, minggu depan Arga melamar aku secara resmi. Dan aku harap kamu ga usah hubungin aku lagi.” Ucapku sambil menahan air mata. Aku bukannya sedih, hanya kesal mengapa dia harus menghubungiku lagi.
       “Terus kenapa kamu ga ngasih tahu aku tapi ngasih tahu Dera? Kamu tahu kan Yank, semua pekerjaan yang aku lakuin itu buat kamu, buat masa depan kita, semua waktu yang aku habiskan itu buat kita, tapi kenapa kamu malah kaya gini, kamu malah ninggalin aku?” Aku memang hanya memberitahu beberapa teman dekatku, termasuk Dera yang juga teman dekat Givan, karena acara pertunangan kami nanti juga hanya acara sederhana, hanya antara keluargaku dan keluarga Arga.
       “Sepuluh menit, Gi. Aku cuma minta waktu kamu sepuluh menit buat ngomongin mau kamu apa, mau dibawa kemana hubungan kita, mau ampe kapan aku harus nunggu, sepuluh menit dari waktu kamu yang kayanya sangat berharga itu, tapi masih aja kamu ga bisa kasih, gimana aku bisa yakin kamu bisa ngasih seumur hidup kamu buat aku?” Aku terus berusaha menahan air mata yang sudah hampir tumpah “Ga akan ada yang berubah, Gi. Aku minggu depan udah jadi calon istri orang, aku minta kamu hargain keputusan aku, dan jangan pernah ngehubungin aku lagi. Biarin aku bahagia Gi, biarin aku ngerasain apa yang ga pernah bisa kamu kasih, yang akhirnya aku bisa dapetin dari orang lain.” Air mataku akhirnya tumpah tak tertahan lagi, Arga langsung mendekatiku dan menggenggam tanganku, tanpa berusaha menyudahi pembicaraanku dengan Givan.
      “Ga, aku ga bisa relain kamu buat dia, aku bakalan dateng minggu depan ke acara pertunangan kamu, aku yakin kamu masih sayang sama aku, aku bakalan buktiin itu, aku yakin pada akhirnya kamu bakalan milih aku lagi kaya dulu!” Givan langsung menutup telponnya. Arga langsung memelukku dan tangiskupun langsung pecah. “Kenapa harus sekarang Gi, kenapa ga dari dulu??”
       “Kalau kamu memang mau kembali sama dia, aku rela kok lepasin kamu,” Arga tiba-tiba membuka suara setelah melihat aku sedikit lebih tenang, kata-kata yang ga seharusnya dia katakan. “Maksud kamu apa sih Ga? Kamu juga mau ninggalin aku cuma gara-gara Givan ngehubungin aku lagi?” Tanyaku sedikit emosi, maksudnya apa sih si Arga ini?!
       “Bukan gitu Katya sayang, aku cuma ga mau kamu nerima aku karena terpaksa tapi hati kamu sebenernya masih sama dia, aku ga mau pada akhrinya kamu menyesal.” 
       “Omongan kamu ga ada yang masuk akal sedikitpun!” Akhirnya aku tidak kuat lagi menahan emosi. “Denger ya Arga Pradana, aku nerima kamu tuh bukan karena siapa-siapa, bukan karena Givan ga bisa ngasih aku kepastian, tapi karena aku yakin kamu bisa membahagiakan aku, karena aku yakin aku kalau kamu yang sebenarnya Tuhan kasih buat aku, bukan Givan ataupun orang lain! Kamu udah bener-bener nyakitin aku Ga dengan kata-kata kamu!” Air mataku pun kembali jatuh.
       “Maafin aku Sayang, aku ga bermaksud buat nyakitin kamu, maafin aku ya, aku janji ga akan pernah bahas itu lagi.” Arga kembali memelukku, “Yang aku mau cuma kamu, Ga. Kenapa kamu ga ngerti?” Tanyaku dalam hati.
       Jujur, Aku masih mencintai Givan, hal yang tidak mungkin aku sangkal. Perasaanku bertahun-tahun memang tidak mungkin hilang begitu saja, tapi aku percaya, rasa itu akan berubah. Aku juga pasti bisa mencintai Arga, lebih dari rasa cintaku pada Givan.
       Ternyata persiapan acara pertunanganku lumayan menyita waktu walaupun itu hanya acara sederhana. Mama tetap keukeuh menghias rumah dan mempersiapkan makanan terbaik, padahal keluarga Arga yang datang juga tidak banyak. Hanya dia dan orang tua serta adik-adiknya, dan beberapa orang sodara-sodara dari kedua orangtuanya. Sahabatku dan sahabat Arga juga ada yang datang, tapi hanya beberapa.
       “Ini kan pertama kalinya Mama ketemu sama keluarganya Arga, kamu juga sih, kenapa buru-buru, jadi kan mama ga sempet ketemu, cuma bisa telponan sama Mamanya Arga. Jadi Mama pengen ngasih kesan yang baik ke keluarganya Arga, lagian Arga kan calon menantu kesayangan Mama, jadi semuanya harus kaliatan sempurna.” Aku hanya tertawa mendengar kata-kata Mama.
       Mama memang langsung cocok dengan Arga sejak pertama bertemu, begitupun dengan Papa. Walalupun mereka agak kaget karena pertama Arga kerumah dia langsung meminta izin untuk menikahiku. Begitu juga keluarga besarku yang lain, karena yang mereka tahu, aku pacaran dengan Givan bukan Arga. Tapi itu bukan masalah sekarang, yang penting aku sudah memilih, dan pilihan aku Arga.
       Aku jadi teringat kata-kata Mama saat pertama kali aku bercerita tentang Arga. “Gini ya Dek, wanita itu lebih baik menikah dengan pria yang mencintai dia, bukannya yang dia cintai. Contoh we (saja) Uwa Ika, dulu juga dia ninggalin pacarnya dan lebih memilih orang yang dijodohkan sama Mimih (Nenek aku). Karena Mimih tahu, kalau Uwa Adi itu sayang banget sama Uwa Ika, padahal Uwa Ika bogoh pisan (cinta banget) sama pacarnya, dan geuleuh (ga suka) sama Wa Adi gara-gara terus aja ngedeketin. Malahan mah pernah mau kabur walaupun ga jadi karena Uwa Ika keburu sadar kalau yang dia lakuin pasti nyakitin Mimih. Tapi tinggali ayeuna (liat sekarang) mereka hidupnya bahagia kan? Mama belom pernah ngeliat mereka ada masalah, adem ayem aja. Mereka masih aja kaya yang bobogohan (pacaran) padahal buntutnya aja udah sababaraha hiji (beberapa orang). Mungkin karena kasih sayang Wa Adi yang bikin Wa Ika luluh terus akhirnya jadi sayang juga sama Wa Adi. Jadi jangan takut milih gara-gara kamu baru kenal Arga, atau karena kamu sayang sama Givan. Mama ga akan maksa kamu pilih siapa, hati kamu yang paling tahu. Mama mah cuma bisa berdoa semoga siapapun pilihan kamu, dia bisa bikin kamu bahagia.” Kata-kata itu juga yang membuat akhirnya aku yakin untuk memilih Arga, karena aku tahu dia mencintaiku.
       Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Dari pagi aku coba menahan kantuk yang tidak juga mau pergi, segala cara aku lakukan mulai dari minum susu (oke, mungkin terdengar aneh, tapi kalau ngantuk aku lebih memilih minum susu daripada kopi soalnya susu malah bikin aku seger, tapi kopi malah sebaliknya), bolak-balik cuci muka, tapi tetep saja tidak berpengaruh. Salahkan sahabat-sahabatku, yang aku paksa menginap karena takut mereka tidak datang diacara besarku kali ini, yang terus saja membuatku terjaga dan bercerita. Salahkan juga hatiku yang terus-terusan saja tidak tenang memikirkan apakah acaranya akan berjalan lancar, dan yang lebih menyita pikiranku adalah kata-kata Givan, aku takut dia benar-benar datang dan mengacaukan semuanya.
       Ketakutanku terbukti, Givan benar-benar datang, dan sepertinya Mama ku pun kaget, walaupun tetap berusaha sopan dan menyambut Givan seperti biasa. “Kok Givan dateng Dek, emang kamu kasih tahu dia?” Mama langsung menarikku ke dapur setelah berbasa-basi dengan Givan. Aku sebenarnya tidak menghiraukan kedatangan Givan, dan lebih memilih membantu persiapan acara nanti. 
       “Engga, Ma. Tapi Katya kasih tahu Dera, dan Givan tahu dari Dera kalau hari ini Katya tunangan, sebenarnya minggu lalu Givan telpon dan marah sama Katya, dan bilang bakalan datang hari ini, tapi ga Katya pikirin karena Katya kira dia bercanda.”
       “Ya udah, sekarang kamu temuin aja dia, Tanya mau dia apa, Mama ga mau ah nanti pas acara malah ada hawa ga enak gara-gara Arga ngeliat Givan!”
       Aku terpaksa menuruti kata-kata Mama dan menemui Givan, yang saat itu sedang berbicara, mungkin lebih tepatnya dikonfrontasi, oleh sahabat-sahabatku. Aku sempat sedikit mencuri dengar dan sahabatku sedikit marah dengan alasan Givan datang ke rumahku hari ini, Givan bilang dia masih berharap aku mau kembali padanya sebelum acara pertunangan dimulai “In your dream, Gi!” ucapku dalam hati.
       “Kamu mau apa sih dateng kesini, kamu tahu kan ga akan ada yang berubah?” 
       “Aku tahu hati kamu masih buat aku, Yank. Aku tahu kamu nerima dia gara-gara aku ga bisa ngasih kepastian sama kamu kan? Maafin aku Yank, aku salah. Kalau kamu mau, sekarang juga aku mau ngelamar kamu, minta izin sama keluarga kamu,sebelum Arga datang, tolong Yank, batalin rencana kamu.”  Givan terus saja dengan pendiriannya, dan tiba-tiba dia memegang tanganku, yang langsung aku lepaskan.
       “Udah telat, Gi!” Aku menghela nafas sebelum meneruskan kata-kataku “Aku milih Arga bukan karena ga ada kepastian dari kamu, tapi karena aku memang yakin kalau dia yang Tuhan kasih buat aku, bukan kamu. Jadi tolong, berhenti, lepasin aku, aku ga mungkin batalin acara hari ini!” Aku berusaha menahan airmataku, aku tak mau terlihat jelek diacara sepenting ini cuma gara-gara Givan.
        “Udah ya Gi, kamu sekarang pulang aja. Aku mohon, jangan kacaukan hari penting di hidup aku cuma gara-gara keegoisan kamu, tolong buat kali ini kamu dengerin aku.”
       “Aku ga mau, aku bakalan tetap ada disini, aku masih berharap kamu berubah pikiran.” Jawab Givan tetap dengan pendiriannya. Terserahlah, asal dia tidak mengacaukan acaraku, atau aku akan membencinya seumur hidup.
       Akhirnya keluarga Arga datang. Dia sedikit terkejut ketika melihat Givan, tapi akhirnya mengerti setelah aku menjelaskan mengapa Givan datang. Aku beruntung bertemu Arga yang dewasa dan mengerti, walaupun sebenarnya dia pencemburu, tapi kalau aku sudah menjelaskan sesuatu, dia pasti mau mendengarkan dan menerima.
       Setelah perkenalan kedua keluarga, dan ada sedikit sambutan dari kedua belah pihak keluarga, acara intipun dimulai, yaitu pertukaran cincin. Aku bahagia akhirnya aku resmi menjadi calon istri Arga, walaupun sekilas aku melihat raut muka Givan yang terlihat sedih. Aku sudah tidak peduli apapun, yang penting aku sekarang bahagia, biarkan masa lalu menjadi pembelajaran untukku agar aku tidak melakukan kesalahan seperti yang Givan lakukan padaku. “sudah terlambat, Gi. Aku sudah memilih, dan itu bukan kamu,” Ucapku dalam hati.
       Orang sering bilang “You’ll never know what you’ve got ‘till it’s gone”. Semoga Givan mengerti, kalau aku sudah menjadi milik orang lain, dan tidak lagi melakukan kesalahan yang sama dengan menyia-nyiakan wanita yang menjadi pendampingnya nanti. Aku berharap dia juga bisa bahagia dan menemukan orang lain yang bisa membahagiakan dia. Apapun yang telah dia lakukan, dia tetaplah orang yang pernah aku cintai bertahun-tahun, dan aku selalu berharap yang terbaik untuknya, hanya mungkin jalan kami pada akhirnya harus berbeda, karena aku sudah menemukan orang yang benar-benar bisa membahagiakanku, Arga. 

READ MORE - The Choosen One

Kamis, 21 Maret 2013

niatnya sih, mau nulis tiap hari, tapi ya apa daya, niat cuma tinggal niat hhahha.
ga tau karena ga tau mau nulis apa gara-gara ga ada ide, atau malah karena kebannyakan ide jadi bingung musti nulis yang mana.
yang pasti mulai sekarang nyoba lah, seengganya seminggu sekali. amiiiiiinnn
abis posting blog lewat hp ribet sih, katanya aja smartphone. lewat pc ga selalu bisa, ahhh emang alesan aja hahhahha.
READ MORE -

Senin, 31 Desember 2012

What If?

Hari terakhir di tahun 2012, tahun yang buat gw berjalan sangat cepat, dengan segala sesuatu hal yang terjadi.
Tapi mungkin yang selalu jadi pertanyaan gw setahun ini adalah, masih tentang dia.
Tepat setahun yang lalu, dengan penuh kesadaran tapi mungkin sedikit ketidaksadaran, gw memutuskan buat ketemu dia lagi, setelah berbulan-bulan gw "menghilang" dari dia, buat ngobatin rasa sakit gw, sendiri.
Dari situlah semua cerita dimulai, harapan gw yang terlalu tinggi, obsesi gw sama dia yang bikin gw buta, menepis semua feeling buruk gw bahwa semuanya ga akan baik-baik aja, akhirnya gw mutusin buat balik lagi sama dia. Tapi apa yang terjadi? Semua kembali ancur, hidup gw, hati gw, semua kecurigaan gw bener-bener terjadi, dan setelah gw merasa bener-bener ga bisa lagi nahan semua rasa sakit, gw mundur, dan memutuskan untuk menghilang, lagi.
Saat-saat itu gw kangen sama dia, sangat. Tapi gw nyoba buat nahan perasaan gw sendiri, ngobatin hati gw lagi sendiri, menoba baik-baik aja sendiri.
Sampai satu hari, entah karena murni kebodohan gw atau ini campur tangan Tuhan, gw juga ga ngerti, gw kembali ngehubungin dia, tanpa sengaja.
Dari situ semua kembali dimulai, kami deket lagi, sampai sekarang, sesuatu yang ga jelas apa namanya, tanpa status apapun.


What If?
Tapi bagaimana seandainya setahun lalu, gw nolak ajakan dia buat dateng, dan ketemu dia, apa gw bisa bahagia?
Apa hidup gw bakalan baik-baik aja?

What If?
Gimana kalau seandainya setelah gw kembali menghilang, gw ga ngelakuin kebodohan dan ga kembali berhubungan sama dia, apa gw bakal lebih baik?
Apa semuanya bakalan lebih mudah gw jalanin?
Apa mungkin gw sekarang udah nemuin seseorang yang lebih baik yang bisa bahagiain gw?

Tapi gw percaya, apapun yang terjadi, ga mungkin tanpa campur tangan Tuhan. Gw yakin selalu ada pelajaran yang bisa gw ambil. Sekarang gw cuma bisa minta dikasih kekuatan, kalaupun hal buruk terjadi lagi nanti.
Semoga saja engga,semoga kali ini gw bisa bahagia, semoga dia bisa berubah, semoga....
READ MORE - What If?

Selasa, 11 Desember 2012

the truth is....

Setiap orang punya caranya sendiri untuk mengobati rasa sakit karena disakiti atau dikecewakan orang lain, atau sejenak "lari" dari rasa sakit tersebut.
Ada yang mencoba melupakan dengan cara bepergian dan.menikmati apapun yang bisa mengalihkan dia dari sakit hati, dan melupakan orang yang.menyakitinya, atau mungkin sekedar berkaraoke ria untuk sedikit mengurangi rasa sakit itu.
Aku? Hmmm... Mungkin aku tipe orang yang lebih memilih untuk pergi dan menghilang, terutama dari orang yang menyakitiku.
Ada yang pernah bertanya mengapa aku melakukan hal itu, karena dia pikir itu terlalu berlebihan, apa iya?
Ketika aku merasa dikecewakan atau bahkan disakiti, aku akan menghilang. Aku putuskan semua komunikasi atau apapun yang bisa menjadi akses untukku dengannya. Mengapa? Untuk sekedar mengurangi rasa sakitku.
Karena jika aku tidak melakukan hal itu, aku akan terus berharap orang itu akan berubah dan minta maaf, dan itu artinya aku akan menunggu sesuatu yang belum jelas akan terjadi, dan hanya membuatku tambah kecewa dan,lebih sulit untuk mengobati diri sendiri.
Sedangkan jika aku "menghilang", aku punya "alasan" untuk diriku sendiri, bahwa kalaupun dia mencari, dia akan sulit menemukanku karena aku sudah memutuskan semua akses untuk berkomunikasi. Jadi mau dia menghubungiku atau tidak, aku tak akan tahu, dan tak akan merasa kecewa.
Tapi aku melakukan itu hanya untuk sementara, sampai aku merasa sedikit lebih baik, dan bisa menguasai hatiku sendiri.
Mungkin lari dari kenyataan bukanlah hal yang baik, tapi aku melakukan itu karena hanya itulah yang bisa aku lakukan untuk menjaga diriku sendiri.
Ketika sejauh apapun kita pergi kita masih saja selalu memikirkannya karena jarak tak berarti apapun ketika hati dan pikiranmu masih terkontaminasi olehnya, maka yang bisa aku lakukan hanya berlari dan sembunyi, untuk beberapa saat sampai aku merasa aku sudah baik-baik saja
READ MORE - the truth is....

Selasa, 04 Desember 2012

Hujan....
Mungkin ada beberapa orang membenci hujan ketika sebagian lain sangat mencintainya.
Hujan mungkin adalah bencana
ketika yang lainnya menganggap hujan adalah anugrah

Hujan....
Kadang mengingatkanku tentang kita, dulu
Masih ingatkah kamu,
Waktu itu sudah tengah malam, dan ketika ditengah perjalanan kita terjebak hujan
Entah karena dingin, atau suasana yang gelap, kita mulai berciuman
Ah kalau dipikir-pikir, untung saat itu tidak ada orang ahah
Tapi jujur, hal itulah yang membuatku membenci hujan
Karena hujan selalu.mengungatkanku tenang mu, tentang kita, ciuman itu.
Sama halnya seperti aku membenci semua hal yang mengingatkanku padamu

Aku membenci hujan,
yang mengingatkan aku padamu
Aku membenci hujan,
Yang selalu saja bisa menyadarkanku,
Bahwa sesungguhnya,
Aku sangat merindukanmu...
READ MORE -

Minggu, 02 Desember 2012

i'm back

I'ts been a while since the last time i wrote here. Dan gw kangen banget. So, mari kita nyoba nyampah lagi di sini hehe.
READ MORE - i'm back

Selasa, 10 Januari 2012

when something goes wrong, but it feels so right

ah kangen gw ama tempat sampah gw yang satu ini hehe
(so sorry dear, tapi kalian masih tempat ternyaman buat gw cerita kok ;p)

sebenernya ya, tadinya ya, niatnya ya, gw mau ngabisin malem tahun baru sama kalian, ngoceh ngalor-ngilur, istilahnya mah refleksi apa yang gw lakuin tahun kemarenan (padahal mah ga ngapa-ngapain juga haha), secara ya, rencana gw mau ngabisin malem tahun baru dikosan aja, sendirian, kesepian, tanpa seorang kekasih hati yang datang menghampiri (ya ga ada juga kale yu!!)

tapi eh tapi ternyata, lw tahu apa yang gw lakuin tahun baru kemaren? gw ke Jakarta, nyamperin mantan gw, "terjebak" dan akhirnya ngabisin tahun baru bareng keluarga besarnya (besar ya bookk, it means gw ngabisin tahun baru bareng mama, adek, uwa-uwa nya, bibi, ponakan, sepupu ampe neneknya).
eh bentar yu, mantan lw yang mana nih?? jangan bilang yang suka lw panggil kampret??

yupp betul, mantan gw yang itu, yang selalu bikin gw marah-marah ga jelas gara-gara kelakuannya, yang seneng banget gw panggil kampret tiap kali cerita sama temen-temen gw. si kampret itu berhasil bikin gw, tanpa musti mohon-mohon, datengin dia ke Jakarta, si kampret itu berhasil bikin gw yang tadinya berniat buat nonjok dia kalau ketemu, malah nunjukin senyum termanis gw dan si kampret itu yang, unfortunattelly, ternyata bikin gw sadar, perasaan gw belom ilang sama dia! dan ya I STILL FALL IN LOVE WITH HIM!!! (damn, i really hate to admit it!!!)

 gw gila?? bangeetttt.. gw aja ampe sekarang ga percaya gw bisa kaya gitu. mau tahu ceritanya???

nah, kan gw pernah tuh marah-marah gara-gara dia tiba-tiba dateng dan ngajak balikan, ya gw ga mau lah, ehhmm mau sih, tapi gw ga bisa, coz dia masih punya cewek, geellaaa aja lw yaa... masa iya gw mau ngerebut cowok orang, biarpun dia bilang masih kepikiran gw lah bla..bla..bla.. tapi pada saat itu gw mikir, so???? masalah gw? kemana aja lw pas gw yang lagi mikirin lw?? kemana aja lw pas gw lagi sakit gara-gara lw?? kemana aja lw yang dulu tiba-tiba jadian lagi sama cewek trus ngilang dari gw?? kemana aja lw.. ehhmm apa lagi ya?? ah pokoknya saat itu gw marah besar. yap, dan dia pun ngilang lagi, jeda seminggu dia ngehubungin gw lagi, tapi kali ini gw ga ngasih kesempatan dia ngomong. dan bilang ga usah ganggu gw lagi. lama dia ngilang, gw kira dia udah kapok, eh ternyata ampir sebulan kemudian dia ngehubungin gw lagi, minta balik lagi, dan saking keselnya akhirnya gw nantang dia buat mutusin pacarnya (jahat ya gw!) tapi ada laesannya juga cinn......
gw ngasih dia waktu 3 hari, kalau dia ga bisa (dan gw yakin pada saat itu dia ga akan bisa mutusin ceweknya makanya gw yakin), dia ga boleh lagi ngehubungin gw buat ngomongin masalah balikan atau apapun. dan ya ternya feeling gw bener, ampe abis waktu yang gw kasih, dia ga sama sekali ngehubungin gw, sesuai feeling gw sebelumnya.
beberapa hari kemudian, dia follow twitter gw (lagi) dan pas gw liat masih tuh ama ceweknya (oke, just like i thought before)

tapi eh besokannya, dia sok-sok an nge RT tweet gw, ya gw judesin lah, mau ape lagi lw! berapa hari gw diemin, ga gw follback, dan tiba-tiba dia nge mention gw , nanya gw lagi dimana, trus manis-manisan gitu (cuiihh,..) saat itu gw masih kesel.
tapi besokannya lagi (kok banyak banget besokannya sih yu!!) dia nge mention gw, nanya gw dimana, gw bilang di nangor, dan dia bilang mau maen, gw sih biang sok aja, orang nangor tempat umum ,mau dia jalan ke antartika juga emang urusan gw, urusan enyak babeh gw, salah temen-temen gw??????!!!

nah ceritanya mulai dari sini, dia tiba-tiba sms gw, dan bilang pengen ke nangor tapi ga ada tempat nginep, jadi dia mau numpang di kosan gw (ya bisa aja sih gw simpen di kamar sebelah yang kosong, atau kamar mandi, atau dapur sekalian kan?) dia bilang lagi pengen refreshing, pusing, dan lw tahu apa yang gw bilang kali ini "sok aja"
what, ga salah yu?? lw ngijinin dia gitu aja dateng ke tempat lw???
iya, gw ijinin, dia bilang mau berangkat abis jumatan.

tapi eh, tepi. siangnya dia sms, bilang ga jadi (shit, gw udah mandi kembang tujuh rupa juga haha.. ga deng). mamanya ga ngijinin dia pergi gara-gara di rumah ga ada orang. owhh oke, gw udah ngebatalin janji gw buat tahun baruan sama temen gw (oh iya, sebelumnya gw berniat ngabisin tahun baru sama temen-temen sma gw, tapi DEMI DIA, gw ngebatalin, dan akhirnya malah jadi males pulang), tapi dia ga jadi dateng, mau lw apa sih nyet!!!! (dalam hati ya)
dan dia minta gw yang dateng ke sana, ke Jakarta, ketemu dia, dia bilang lagi butuh temen, buat cerita, pertama sih gw nolak, ya gengsi ya bookk, yang butuh siapa, yang musti dateng siapa, lagian saat itu gw mikir, sape lw!!! plus lagi, gw ga punya duit (nah ini yang paling intinya mah haha). dan hari itu kita sms-an, dan chating, dan akhirnya dia berhasil bikin gw mau dateng, walaupun pas dia ngajakin ke acara keluarganya, gw nolak. niat gw, dengerin dia cerita, dan akhirnya bener-bener mengakhiri semuanya, gw balik lagi ke Bandung, tahun baruan sndirian, meratapi nasib.
kenapa coba gw ga mau dateng ke rumah sodaranya? ya lw pikir aja, kalao ditanya "siapanya Pani?" nah gw jawab apa? temen? emang iya sih, tapi entar pikiranyya "mana ada temen yang mau diajak tahun baruan di rumah cowok, temen macam apa lw!!" (mungkin ga akan sejahat itu ya, tapi intinya kaya itu lah)
tapi dasar dia, jemput gw, bukannya ngajak jalan, malah langsung bawa gw ke rumah uwa nya, ya iya lah gw ga bisa ngapa-ngapain, ga bisa minta balik, walaupun niatnya (lagi) malem itu gw mau nginep di tempat temen gw aja, tapi pas sadar udah malem aja.
tradisinya pas tahun baruan emang keluarga dia ngaji, sekalian haul kakeknya juga, dan lw tahu, pas gw ngaji dia liatin gw terus, kan jadi ga konsen, sial!!!
abis itu dia ngajak gw ngobrol, cerita kenapa dia putus, dan minta maaf sama gw. sumpah, pengennya gw meluk dia, bilang "yuk kita balikan aja, gw masih sayang sama lw!" tapi ga bisa, gw malah pengen nangis, inget teme-temen gw yang bakalan ngediemin gw, mungkin seumur hidup, juga semua keluarga gw yang ga setuju juga gw berhubungan sama dia,  kalau tahu gw deket lagi sama dia. gw bilang gw mau, tapi ga bisa, dia bilang jalanin aja, kaya apa??? gw bener-bener dilema, soundtrack dikepala gw saat itu, lagu intan nuraini yang dilema (tahu ga??) sama agnes yang paralized, nah lw bayangin aja deh jadinya kaya apa.

dan saat itu, gw terus aja ditanya, ya walaupun lewat adeknya, "itu siapanya A Pani Ka??" ya namanya anak kecil juga tau, gw cuma MANTAN PACAR KAKAKNYA (owh iya, tapi gw juga harus bilang makasih sama dia, akhirnya gw ketemu Aska lagi, adekknya, aahhh i really miss her so much, bahkan pernah lebih dari gw kangen kakaknya hehe). ah tapi ga gw pikirin lah, istilahnya lw udah nyemplung ke empang, sekalian aja lw berenang, kelelep, nyari ikan, atau apa kek!
dan mungkin, sikap gw sama dia saat itu ga bisa disebut cuma temen, sumpah gw kangen banget sama dia, jadi deket dia gw ga bisa bersikap biasa aja. dan ya, tau lah ya akhirnya kaya apa (apa coba??)
sekarang gimana jadinya? gw ga tahu, gw juga bingung hubungan gw sama dia kaya apa. dia bilang jalanin aja, sekalian ngasih gw waktu buat bisa ngejelasin ke semua orang dideket gw, kalau gw sekarang deket lagi sama dia. dan akhirnya, gw sekarang kaya backstreet aja gitu (males ga sih, kaya anak sma hahha)
jujur, gw cuma butuh dia nunjukin kalau emang dia udah berubah, walaupun emang yang gw liat, ada perubahan dari dia, like,, saat itu gw nangis saking bingungnya sama apa yang harus gw lakuin and u know what, dia meluk gw, dia ngebolehin gw nangis didadanya, bahkan ngehapusin air mata gw, sesuatu yang ga pernah sekalipun dia lakuin ke gw dulu, mana pernah kaya gitu, tahu gw nangis aja dia malah ngamuk, makanya gw ga pernah mau nangis depan dia!
dan gw bisa liat ketulusan, hal yang udah lama ga gw liat dari dia, bahkan saat gw masih sama dia dulu, gw liat dia tulus.
jadi gw nyoba jalanin aja, walaupun sekarang gw bingung harus nganggep dia apa.

jujur, sebenernya gw pengen nanya, mau dia kaya apa sekarang. ada perasaan yang ga gw suka sekarang, gw takut kehilangan dia lagi, dan jujur, itu nyiksa gw. gw ga mau kaya gitu, gw takut terlalu berharap dan pada akhirnya gw kecewa lagi, gw benci. gw pengennya ya jalanin aja, istilah anak mudanya mah HTS-an aja dulu, dulu juga gw bisa sama cowok laen kaya gitu, tapi sama dia beda, gw ga bisa, gw takut pada akhirnya dia tiba-tiba pergi lagi, dan gw ga bisa apa-apa.
mungkin sekarang gw harus sabar aja, nunggu mau dia apa, sekalian nyiapin hati gw juga buat yang terburuk, walaupun gw berharap, dia ga akan pergi lagi.

jadi ngerti kan kenapa gw ngalor ngidul sekarang cerita disini ampe sedetail itu, karena gw butuh tempat cerita, tapi ga tahu sama siapa, and i know, u'll always be right here for me, everytime i needed, thank you :*
READ MORE - when something goes wrong, but it feels so right

Minggu, 11 Desember 2011

this long distance is killing me

adakah dari teman-teman sekalian yang lagi ngejalanin Long Distance Relationship (LDR) aka hubungan jarak jauh, atau ada yang pernah ngerasain?
gw pernah, lama, dan akhirnya gagal juga hihiihih

LDR adalah keadaan dimana kita ngejalanin hubungan sama seseorang yang terpisah jarak cukup jauh, beda kota, atau atau beda negara (hebat kalo ada yang bisa ngejalanin sejauh itu).
ngejalanin LDR itu ada enaknya, tapi banyak ga enaknya. gw coba sebutin ya apa aja.

1. Ga bisa sering ketemu
yang namanya pacaran, ada dong saatnya kita kangen sama pacar kita. kalo yang pacarnya deket sih enak, tinggal disamperin kapan aja, nah yang LDR, banyak yang harus dipikirin. misalnya aja waktu, ada saat kita bisa ketemu, pacar kita ga bisa. belom lagi harus mikirin biaya nya, apalagi kalau bener-bener jauh, harus mikirin kondisi fisik kita juga, ga banget kan kangennya tiba-tiba ilang cuma gara-gara kita kecapean dijalan.

2. resiko masalah ga selesai lebih gede
kalau kita berantem, bukannya lebih enak buat nyelesain langsung ya? kalau yang LDR, gimana mau selesai langsung, yang ada malah kadang masalahnya makin gede, bisa gara-gara salah persepsi, ya namanya cuma bisa nylesain lewat telepon atau lebih parah sms, kadang malah bisa bikin salah paham kan, dan akhirnya, lebih milih "ngelupain" gitu aja tanpa penyelesaian, tapi kalau udah lama, bisa makin numpuk, dan ga nutup kemungkinan bakalan bikin masalah yang lebih gede

3. kepercayaan itu mahal bos!!!
nah ini nih masalah utama para LDR-ers (apa sih), kepercayaan. karena kepercayaan adalah hal yang paling penting yang harus kita punya dari pertama kita mutusin buat ngejalanin LDR. kadang ribet ya, dicurigain mulu padahal kita ga macem-macem, atau lebih parah, kita udah percaya sama pacar kita, eh jauh disana dia malah enak-enakan macem-macem, kan ga lucu!

4. harus puas pacaran sama HP doang
namanya pacaran, pengen dong ya kaya pasangan laen, bisa jalan sama pacarnya kapanpun,nah yang LDR, kadang cuma bisa gigit jari doang, malem mingguan juga paling banter cuma bisa pacaran lewat telepon doang, itu juga kalau pacar kita ga sibuk, nah kalau dia ga ada waktu, balik lagi cuma bisa nonton TV atau online doang, ngenes

itu kira-kira ga enaknya, terus enaknya mana?? yah itu dia, gw ga tau hahahah. ga deng, yang enaknya dari LDR adalah, kita ga bakal ngerasa cepet bosen, kan ga sering ketemu :)
tapi mau LDR ataupun engga, tetep ya jaga hubungannya biar langgeng :)
READ MORE - this long distance is killing me

Jumat, 09 Desember 2011

iseng-iseng hari jumat

eh, tahu ga, ternyata buaya itu binatang paling setia, tapi kenapa ya, kalau cowok playboy itu dibilangnya buaya?
padahal kan kalo diliat-liat, lebih ga setia ayam, ibunya aja bisa dikawinin juga? apa ayam kurang keren?

yang suka makan batu itu ayam apa bebek ya????

penguin susah payah make 70% dari kekuatan tubuhnya cuma biar dia bisa tetep berdiri, dan ga jatoh, karena pas jatoh, dia susah buat berdiri lagi?

ternyata, ga selamanya pas kita ga bisa tidur malem-malem itu disebut insomnia loh!

pernah ga sih kepikiran kalo ternyata upik abu yang akhirnya ditemuin pangeran itu cinderella palsu? pas malem pesta kan sepatunya copot, itu kan artinya sepatunya kegedean? tapi kenapa pangeran nyari cewek yang ukuran kakinya pas sama sepatu? (get Karl)

siapa ya yang pertama banget nemuin kata-kata kaya "lebay" "alay" "please deh" "kepo" deelel??

katanya ngemil pagi-pagi bisa bikin badan kita meral loh!
eh, meral sama gendut sama ga ya???

ternyata cairan pembersih muka bisa juga dijadiin cairan pembasmi semut (baru nyobain)

 ada loh sejenis stres yang bikin kita bisa kirim sms sambil tidur, namanya sleep texting (gw sering tuh!)
READ MORE - iseng-iseng hari jumat

Minggu, 04 Desember 2011

ketika cinta mengalahkan logika

ketika kamu memutuskan buat menikah, apa sih yang bikin kamu yakin kalau emang dia yang terbaik?
apa karena kamu cinta sama dia?
atau karena kamu udah pacaran lama sama dia?
atau karena orang tua kamu udah maksa-maksa buat nikah?

ini cuma nanya aja ya, karena gw disini sebenrnya bukan mau ngebahas soal pernikahan hehe...

tapi, apa sih yang bikin lo bertahan sama seseorang, yang padahal lo ngerasa dia ga bisa bikin lo bahagia seutuhnya? gw tahu, ga ada hubungan yang sempurna, pasti ada aja kan masalah-masalahnya, tapi gimana kalau sebenernya lo tahu, lo bertahan cuma karena maksain diri sendiri menjalankan satu hubungan yang kaya neraka?

kebanyakan orang yang gw tanya (dan jujur, ini menurut pengalaman gw juga dulu hehe), kalau ditanya kaya gitu pasti bilangnya "abis aku udah sayang sama dia", atau "aku takut ga ada lagi yang mau sama aku". kalau masalah sayang sih ya, susah buat diotak-atik, biarpun tetep itu alsan bodoh buat bikin diri lo sendiri tersiksa, kalau kaya gitu, lo ga sayang sama diri lo sendiri dong? tapi kalau masuk alsan kedua, ah ini nih, paling bego! kalau lo ngomong kaya gitu, namanya lo udah ngeduluin Tuhan! lagian kalau cowoknya denger, pasti dia bangga banget, dan makin deh seenaknya aja!
gimana lo bisa dapetin yang lebih baik kalau lo udah men-sugesti diri sendiri lo ga pantes buat siapapun kecuali dia? lo meremehkan arti diri lo sendiri! dan yang bisa gw bilang, kasian banget sih lo!!!
bahagia itu harusnya dimulai dari diri sendiri! kita harus sering-sering menghargai diri kita sendiri, kalau kita hebat, cantik, kita pantes dapetin yang terbaik. ya gimana kita bisa bahagia kalau kita ga bisa ngehargain diri kita sendiri, mikir kita buruk lah, ga pantes buat siapapun kecuali orang yang nyakitin kita?

dan tau ga yang bikin cowok seneng terus-terusan nyakitin kita? karena dia tau, segimanapun dia nyakitin kita, kita bakalan terus maafin kesalahan dia. pola pikir yang salah yang dulu gw anut adalah, semakin gw nunjukin ke cowok gw kalau dia udah nyakitin gw, semakin dia bakal peduli dan berhenti nyakitin gw. padahal sekarang gw sadar, itu malah bikin cowok makin seenaknya memperlakukan kita. coba kalau kita pura-pura kuat? dia bakalan mikir kita ga peduli, dan ajaibnya, itu malah bikin cowok lebih respect sama kita. bingung? gw juga! emang aneh ya kelakuan cowok tuh!
gini deh perumpamaannya, ketika kita sekolah, ada sekelompok orang yang sering nge-bully. kalau mereka ngeliat kita lemah, dan bisa jadi sasaran empuk kelakuan jahat mereka, bukannya mereka malahan makin pengen nge-bully kita? dan sekali mereka nge-bully kita, dan kita terima-terima aja, kita bakalan terus jadi sasaran empuk mereka.tapi kalau kita kuat, atau dari pertama di-bully kita ngelawan? bakalan segan lah tuh orang-orang jadiin kita sasaran mereka
gitu juga dalam satu hubungan. semakin kita nunjukin kalau kita lemah, semakin seneng lah cowok-cowok itu menyakiti kita. coba kalau kita,setidaknya pura-pura kuat aja biarpun kenyataannya ga kaya gitu, pasti dia lebih mikir "wah, cewek ini beda nih, gw ga bisa seenaknya sama dia" dan dia bakal jauh lebih menghargai kita.
cowok lebih suka loh sama cewek yang kuat, sama mandiri. bukannya cuma bisa ngekorin cowoknya aja, malah bikin enek cowok kalo kaya gitu!
yang paling penting, hargain deh diri lo sendiri. lo pantes kok dapetin orang yang jauh lebih baik lagi, bukannya mengorbankan hidup lo cuma buat orang yang ga bisa ngehargain kita. belajar lah buat lebih dulu sayang sama diri sendiri sebelom sayang sama orang lain. hidup lo terlalu berharga kalau buat menyiksa diri sendiri! dan inget, yang bisa ngebantu lo ya cuma diri lo sendiri!

READ MORE - ketika cinta mengalahkan logika

Senin, 28 November 2011

selingkuh, harus ya??

selingkuh.
hmmm siapa sih yang ga kenal kata-kata itu? selingkuh adalah satu keadaan dimana kita memutuskan dengan sengaja untuk berhubungan tidak hanya dengan satu pasangan. kenapa gw bilang sengaja? ya iya lah, mana ada selingkuh yang ga sengaja, emang nya nemu duit bisa ga sengaja??!! (sabar buuuuuuu!!!)

kalau kata temen gw sih, selingkuh itu bisa dibagi kedalam selingkuh fisik, dan selingkuh hati. apa bedanya? selingkuh fisik itu cuma ya kita ngeduain pasangan kita, dalam arti sebenarnya, tapi ga pake hati, jadi cuma buat maen-maen aja. kalau selingkuh hati? kita ngeduain perasaan kita antara pasangan kita sama orang lain, ga perlu selingkuh misalnya jadian lagi sama orang lain, tapi pikiran kita kebelah dua. dan temen gw itu bilang, selingkuh hati itu lebih jahat dari selingkuh fisik, walaupun kita ga ngeduain pasangan kita, tapi kalau kata gw, mau kaya apa juga yang namanya selingkuh itu jahat!
menurut satu blog yang pernah gw baca (maaf ga gw cantumin sumbernya, abis udah lama banget), jadi kira-kira gini katanya:
"perlu seribu alasan buat seorang perempuan untuk selingkuh, tapi untuk laki-laki? dia hanya perlu satu alasan. seorang perempuan yang selingkuh itu luar biasa, kenapa? karena ya emang jarang perempuan yang selingkuh. tapi kalau laki-laki selingkuh sih, itu biasa aja, karena yang banyak yang ngelakuin!"
nah itu kenapa gw disini cuma ngebahas cowok yang selingkuh. karena menurut gw, cowok ga perlu alesan kok buat selingkuh, dia cuma perlu niat aja (niat ga diitung alesan kan??!!)
kalau kata Bang Napi sih "kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelaku, tapi juga karena ada kesempatan. WASPADALAH...WASPADALAH!!!!"
Wassalam...
(apa sih!!)
trus apa hubungannya sama Bang Napi? ga ada! ahha
engga, gini ya, kalau kejahatan kan ada niat sama kesempatan, nah kalau cowok selingkuh, dia cuma perlu niat, dan pada akhirnya, dia bakalan nyari-nyari kesempatan.sesusah apapun, pasti diusahain ada, ahh dasar cowok!!!
gw pernah punya beberapa temen cewek yang diselingkuhin, atau bahkan temen cowok gw sendiri yang selingkuh. apa yang bikin gw suka kesel adalah, para cowok itu selalu aja nyari pembenaran dengan menyalahkan pasangan mereka. misalnya kalau gw tanya alesan kenapa mereka selingkuh " abis, cewek gw sih, ga perhatian" atau "cewek gw yang salah, kenapa pas gw butuh mereka ga ada" atau yang paling bikin gw marah, mereka selingkuh cuma gara-gara alasan "kepuasan" (you know what i mean!)
ah, sumpah kalau udah denger alesan cowok-cowok itu, pengennya langsung gampar mereka biar sadar! woy,  stop jadiin kami para cewek alesan lw ngelakuin hal yang ga masuk akal!
padahal menurut gw ya, kalau emang kita sayang sama seseorang, bukannya kita bakalan ngelakuin apapun buat mempertahankan hubungan kita, atau menjadikan hubungan kita lebih baik lagi?
bukankah ketika kita memilih untuk punya komitmen sama seseorang, kita juga harusnya mau nerima dia dalam keadaan apapun?
bukankah lebih baik melepaskan pasangan kita, kalau kita merasa ga bisa meneruskan hubungan sama dia, daripada kita selingkuh dan akhirnya menyakiti orang lain?
bukankah egois, hanya memikirkan perasaan diri sendiri, tapi ga pernah peduli perasaan pasangan kita?!

ini komentar temen gw Indi, kemarin pas baca tweet gw tentang selingkuh :   ngeliat tweet2 kmu ttg co selingkuh.. Setuju deh sama kmu.hahaha.. Pokoke selingkuh ga bisa ditolerir,krn hubungan itu komitmen

gw akuin, para cewek, ketika tahu si cowok selingkuh, bakal nyalahin selingkuhannya juga. ya gw ga bilang cewek yang mau jadi selingkuhan itu bener ya, tapi menurut gw, semua balik lagi ke cowoknya. kalau emang lw kuat iman, mau yang deketin lw cewek seksi kaya Jennifer Lopez juga lw ga akan kegoda. dan satu lagi, mana ada sih cewek yang mau jadi selingkuhan, kalau cowoknya ga manis-manisin dia duluan? pasti awalnya tuh cowok ngasih perhatian lebih lah, karena gw akuin juga, kebanyakan cewek tuh gampang jatuh ke dalam perangkap cowok, kebanyakan dari kami udah dibaek-baekin dikit aja, langsung luluh, tapi ya gw bilang, pada akhirnya semua balik lagi ke cowoknya kan?
gw mau tanya deh sama kalian-kalian, apa sih enaknya selingkuh? bukannya bakalan tambah ribet ngurusin lebih dari satu pasangan ya? bukankah kalian para cowok selalu mengeluh kalau kami para cewek tuh ribet lah, apa lah, terus, kenapa mau nambah-nambah pusing lagi dengan selingkuh? apa kalian cuma pengen dianggap hebat dengan punya lebih dari satu cewek??
uhh, itu bener-bener ga keren sama sekali tau!!!

jadi kalau bisa, mulai sekarang, sebelum kalian memutuskan untuk punya komitmen sama seseorang, pikir dulu deh, apakah kita siap menerima dia pada saat dia jatuh, atau pada saat terburuknya? sejauh mana kita bakalan mempertahankan hubungan kita, kalau apa yang terjadi nanti ga sesuai dengan yang kita mau?
dan menurut gw, mulai sekarang, ketika kita mau memutuskan menjalani komitmen dengan seseorang, ga cukup pake hati aja, tapi juga pake logika dan akal sehat. gw tahu, terlalu sulit berpikir logis ketika apa yang dihadapan kita adalah tentang hati, tapi ga ada salahnya kan dipikirin dulu?

dan buat kalian para cewek, jangan mau deh dideketin sama cowok yang udah punya pacar. mulai dari awalnya kita harus jauh-jauh dari omongan manis mereka.,jangan pernah ngasih kesempatan buat cowok-cowok itu. bukannya ga boleh temenan sama orang yang udah punya pacar, tapi kita juga harus punya benteng, biar kita ga masuk perangkap cowok-cowok gatel itu, dan akhirnya malah nyusahin diri kita sendiri.
ga mau kan jadi alesan orang lain sakit hati? kita kan para cewek punya perasaan, ga kaya cowok-cowok itu hehehe
READ MORE - selingkuh, harus ya??